Bahaya Penyakit Akibat Kerja (PAK) disebabkan Alat Tidak Ergonomi

Apabila kamu seorang karyawan maupun tengah bekerja di suatu perusahaan kamu harus memperhatikan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Penyakit Akibat Kerja adalah risiko yang ditimbulkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.

Tentu saja ini akan berdampak pada produktivitas karyawan dan menyebabkan pekerjaan tambahan bagi perusahaan dikarenakan sudah menyebabkan kebugaran karyawan menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam alasan. Salah satunya dari fasilitas kerja.

Kursi merupakan salah satu elemen perlu saat bekerja sehari-hari. Bekerja di kantor, menjahit, mengetik, rapat, menghadiri seminar, operator call center dan bermacam kegiatan lainnya yang dikerjakan dalam kurun waktu yang lama dan juga berulang-ulang. Apabila kursi yang digunakan tidak pas dengan ukuran tubuh manusia itu sendiri akan membuat nyeri terhadap punggung. Nyeri punggung ini termasuk pada penyakit gangguan muskuloskeletal (MSD).

Oleh sebab itu, pentingnya bagi perusahaan untuk memperhatikan desain kursi yang pas sesuai tipe pekerjaan, umur, serta ketepatan terhadap bagian-bagian tubuh manusia. Kemudian, bagaimana langkah mendapatkan kursi yang pas sesuai yang dibutuhkan?

Ergonomi dan Pengukuran Antropometri

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan untuk merancang sesuatu secara sederhana. Dalam mendesain sebuah kursi yang ergonomis, kami perlu menyesuaikan dengan hasil antropometri penggunanya. Antropometri sendiri merupakan pengukuran yang mengacu pada individu manusia. Pada dasarnya, setiap alat yang digunakan pada kajian antropometri, berguna sebagai alat identifikasi, melibatkan pengukuran sistematis sifat-sifat fisik tubuh manusia khususnya dimensi ukuran dan wujud tubuh manusia.

Pada penerapan informasi antropometri yang dibutuhkan di dalam sistem perancangan produk ataupun sarana kerja, maka Wignjosoebroto (1995) menambahkan beberapa anjuran langkah kerja, yaitu:
  1. Menetapkan bagian tubuh yang dicermati yang bakal difungsikan untuk mengoperasikan rencana tersebut.
  2. Menentukan dimensi tubuh yang penting pada sistem perancangan tersebut. Hal ini yang mesti diperhatikan termasuk adalah apakah mesti memakai data structural body dimension atau functional dimension.
  3. Menentukan jumlah populasi terbesar yang mesti dituju dan menjadi target utama pemakai rencana produk tersebut.
  4. Menetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti, semisal apakah konsep selanjutnya untuk ukuran individual yang ekstrem(adjustable) ataukah ukuran rata-rata.
  5. Pemilihan presentase populasi yang harus diikuti bila 90-th, 95-th, 99-th atau dinilai persentil lain yang dikehendaki. Misalnya, 95-th persentil menunjukan 95% populasi dapat berada pada atau di bawah ukuran tersebut; tetapi 5-th persentil menunjukan 5% populasi akan berada terhadap atau di bawah ukuran tersebut.
  6. Mengaplikasikan informasi selanjutnya dan memberikan segi kelonggaran (allowance) andaikan dibutuhkan seperti halnya tambahan ukuran akibat segi tebalnya perangkat penunjang yang perlu dikenakan oleh operator.

Berbagai Alat Pengukuran Antropometri

Kemudian, fungsi mempermudah meraih data-data pengukuran tersebut, di dalam ilmu ergonomi digunakan beragam alat ukur antropometri yaitu:
  1. Anthropometer
Antropometer adalah sebuah alat yang terdiri dari sebatang pipa sepanjang 2000 mm, tersusun dari empat bagian bersama sebuah pegangan yang mampu digeser ke atas atau ke bawah dan sebuah pegangan stabil. Pipa memiliki skala dengan ketepatan 1 mm. Antropometer digunakan dalam pengukuran panjang layaknya tinggi badan, panjangnya tulang pipa.

antropometri kit

  1. Kursi Antropometri
Kursi Antropometri digunakan pada pengukuran data-data antropometri manusia terlebih di dalam posisi duduk. Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk merancang berbagai kursi serta untuk perancangan ragam layanan kerja yang terkait dengan manusia sebagai pemakainya.



  1. Campbell Caliper 20
Alat ini bermanfaat guna mengukur lebar atau tebal batang tubuh (torso breadths) seperti acromial, dada melintang (transverse chest), biiliocristal dan sebagainya.
  1. Segmometer
Alat ini berfungsi guna mengukur ketinggian proyeksi (projected heights) dan panjang segmental langsung (direct segmental lengths) layaknya tinggi tubuh, tinggi bahu pada posisi berdiri dan sebagainya.


sumber: Chuan, T.K., Hartono, M. & Kumar, N. 2010. Anthropometry of the Singaporean and Indonesia populations. International Journal of Industri Ergonomics, 40. 757-766.

  1. Timbangan badan
Alat ini digunakan khusus untuk mengukur berat badan. Timbangan harus di check secara berkala akurasinya.



  1. Measuring tape (meteran)
Alat ini biasa digunakan dalam ragam pengukuran lingkar atau lengkung (busur). Pita ini memiliki skala kecermatan 1 mm.



Salah satu langkah yang paling efektif yakni dengan memakai kursi antropometri. Kursi antropometri adalah kursi yang berguna untuk mengukur dimensi tubuh manusia, kursi antropometri yang kita ciptakan mampu mengukur sampai 34 dimensi tubuh manusia.

Selain pengukuran yang memadai lengkap, mengukur memanfaatkan kursi antropometri ini tidak memerlukan tenaga pakar dan cuma memerlukan kecermatan pada pengamatan. Kursi antropometri ini juga lebih tahan lama untuk digunakan bertahun-tahun.

Oleh karena itu, seandainya kamu memerlukan alat pengukur guna mendapatkan ketepatan barang yang dihasilkan sesuai dengan penggunanya dan menopang kegiatan dengan baik, maka kursi ini menjadi menjadi barang yang berguna mendukung aktivitas produksi anda. Apabila desain kursi yang nyaman pasti risiko Penyakit Akibat Kerja berkurang.

Untuk Info lebih lanjut, silakan klik link berikut atau menghubungi whatsapp di nomor berikut.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.